Alhamdulillah, Nabi Isa Palsu Dari Jombang Akhirnya Taubat Ucap Kalimat Syahadat

Nabi Isa Palsu, Gus Jari (40), warga Dusun Gempol, Desa Karangpakis, Kecamatan Kabuh, benar-benar tak berkutik dan menyerah.



Selain mempersilahkan batu hitam di masjidnya dibongkar, dia dan pengikutnya juga rela membaca 2 kalimat syahadat sebagai tanda pertaubatan kembali ke akidah islam yang sebenarnya.

Dikutip dari beritajatim.com, Prosesi pembacaan syahadat ini dipimpin secara langsung oleh Ketua MUI (Majelis Ulama Indonesia) Jombang, KH Cholil Dahlan. Selain Jari, puluhan pengikutnya juga ikut pembacaan syahadat tersebut. Hadir pula, Turmudi (63) dan Munip (44), pendukung fanatik Gus Jari. Dua orang tersebut juga merupakan pendiri Ponpes Kahuripan Ash Shiroth.

Rombongan MUI, Kemenag, Badan Kesbangpol, Kejaksaan, serta Kepolisian, yang datang langsung menuju ke Masjid Shirotol Mustaqim. Di masjid itu, Jari dan pengikutnya sudah menunggu.

KH Cholil selanjutnya memberikan penjelasan secara panjang lebar tentang fatwa yang telah diterbitkan. Intinya, pengakuan Jari menerima wahyu dan menjadi nabi adalah bentuk penyimpangan akidah islam.

Kyai Cholil juga menjelaskan tentang tidak patutnya batu hitam dan gambar wayang, harimau, dan celeng, yang ada di masjid tersebut. Jari beserta puluhan pengikutnya mendengarkan penjelasan tersebut.

"Fatwa ini merupakan hasil dari kajian yang kami lakukan," ujar KH Cholil yang juga pengasuh PPDU (Pondok Pesantren Darul Ulum)/Jombang, Senin (29/2/2016).

Gus Jari dan pengikutnya akhirnya mau menerima fatwa tersebut. Selanjutnya, warga Dusun Gempol, Desa Karangpakis ini diminta meneken surat pernyataan yang intinya dia siap kembali ke akidah islam yang sebenarnya.

Pertemuan itu diakhiri dengan pembacaan dua kalimat syahadat. Jari didampingi dua temannya, Turmudi dan Munip, serta puluhan pengikutnya, membaca 2 kalimat syahadat dengan khusuk.

Seperti yang telah dikabarkan beberapa waktu yang lalu , Jari membuat pengakuan yang menggegerkan. Dia mengaku mendapatkan wahyu yang disebutnya sebagai Isa Habibullah atau Isa kekasih Allah. Dia mengaku, wahyu tersebut dia terima pada Jumat Legi tahun 2004. Ketika itu Jari mondok di salah satu pesantren Desa Brangkal, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.

Ketika itu, Jari sedang salat malam. Ketika sujud, dadanya serasa ditekan. Bersamaan dengan itu, Jari mendengar panggilan sebanyak 7 kali berupa ayat pertama Surat Yasin. Dari peristiwa itu, warga Dusun Gempol ini mendapatkan petunjuk bahwa dirinya sebagai Isa Habibullah atau Isa kekasih Allah.

Loading...

    Loading...