Artikel ini disarikan dari ceramah Syaikhina Maimoen Zubair di Padurenan, Gebog, Kudus tahun 2007:
Agama Islam dibawa oleh Nabi Muhammad SAW di kota Mekkah. Beliau diangkat menjadi Nabi pada tahun 611 M, dan pada tahun 623 M beliau melakukan hijrah ke kota Madinah. Kemudian pada tahun 633 M beliau wafat.
Permulaan tahun 700 sampai 750 M merupakan masa-masa perkembangan agama Islam yang disebarkan oleh para sahabat Nabi. Bisa ditengarai, bahwa setiap Negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam pasti ketika Islam masuk di sana itu masih pada era sahabat Nabi, seperti Mesir, Bukhara, Turkistan, Turkmenistan, Burjistan dll.
Sedangkan agama Islam masuk ke tanah Jawa sekitar tahun 1400 M, jauh dari masa-masa perkembangan agama Islam yang disebarkan oleh para sahabat Nabi. Pada waktu itu belum ada satupun bangunan Masjid di tanah Jawa. Baru kemudian di tahun 1440 M muncullah sunan-sunan atau Wali Songo, dan pada tahun 1480 M masjid Bintoro di kota Demak diresmikan oleh sunan Kalijaga.
Ketika Islam masuk ke Jawa, jagad Islam di timur tengah sudah mulai layu, jauh dari masa sahabat Nabi, sudah bukan lagi zaman ijtihad, tidak zamanya Imam an-Naqsyabandi maupun Imam Abil Hasan asy-Syadzili. Pada waktu itu pula Baghdad sudah runtuh dan takluk dibawah kaki Hulaghu Khan dan keluarga Jenghis Khan, dan masa keemasan Islam pun mulai pudar.
Akan tetapi, datangnya Islam di tanah Jawa tumbuh subur karena para wali-wali berdakwah menggunakan metode yang khas sehingga mereka tidak bergesekan dengan penduduk Jawa yang masih kental dengan budaya keagamaan Hindu budhanya. Padahal, sebelum ke Jawa Islam sebenarnya sudah menaungi samudra Pasai dan Nangroe Aceh, tetapi untuk melebarkan ajaran Islam ke tanah Jawa ditemukan banyak kendala dan kesulitan karena adanya ilmu hitam dan kerajaan-kerajaan Hindu budha yang menghalangi.
Tanah Jawa, yang ketika itu perkembangan Islam sudah mulai runtuh justru ia menjadi pusar dari bangsa Indonesia, menjadi pokok pangkal dari bangsa Indonesia. Ibarat kata, Jika Jawa itu baik maka seluruh bangsa Indonesia juga akan menjadi baik, jika Jawa itu muslim maka Indonesia juga akan menjadi muslim.
Maha guru Syaikh Abdullah bin Nuh (guru syaikhina Maimoen) pernah menerangkan bahwa agama Islam yang paling dikagumi itu adalah Islamnya bangsa Indonesia, lebih-lebih yang berada di tanah Jawa. Beliau menafsirkan sebuah hadist yang ada di dalam kitabnya Ibnu Katsir, Nabi Muhammad bersabda :
أعجب إيمان أمّتي أواخر أمّتي لا يدركون بي ولا يدركون أصحابي
Artinya : “Keimanan umatku yang paling menakjubkan adalah keimanan umatku yang akhir-akhir, mereka tidak pernah bertemu denganku dan para sahabatku”.
Catatan : Artikel ini disarikan dari ceramah Syaikhina Maimoen Zubair di Padurenan, Gebog, Kudus tahun 2007
Sumber: ppalanwar.com
Agama Islam dibawa oleh Nabi Muhammad SAW di kota Mekkah. Beliau diangkat menjadi Nabi pada tahun 611 M, dan pada tahun 623 M beliau melakukan hijrah ke kota Madinah. Kemudian pada tahun 633 M beliau wafat.
Permulaan tahun 700 sampai 750 M merupakan masa-masa perkembangan agama Islam yang disebarkan oleh para sahabat Nabi. Bisa ditengarai, bahwa setiap Negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam pasti ketika Islam masuk di sana itu masih pada era sahabat Nabi, seperti Mesir, Bukhara, Turkistan, Turkmenistan, Burjistan dll.
Sedangkan agama Islam masuk ke tanah Jawa sekitar tahun 1400 M, jauh dari masa-masa perkembangan agama Islam yang disebarkan oleh para sahabat Nabi. Pada waktu itu belum ada satupun bangunan Masjid di tanah Jawa. Baru kemudian di tahun 1440 M muncullah sunan-sunan atau Wali Songo, dan pada tahun 1480 M masjid Bintoro di kota Demak diresmikan oleh sunan Kalijaga.
Ketika Islam masuk ke Jawa, jagad Islam di timur tengah sudah mulai layu, jauh dari masa sahabat Nabi, sudah bukan lagi zaman ijtihad, tidak zamanya Imam an-Naqsyabandi maupun Imam Abil Hasan asy-Syadzili. Pada waktu itu pula Baghdad sudah runtuh dan takluk dibawah kaki Hulaghu Khan dan keluarga Jenghis Khan, dan masa keemasan Islam pun mulai pudar.
Akan tetapi, datangnya Islam di tanah Jawa tumbuh subur karena para wali-wali berdakwah menggunakan metode yang khas sehingga mereka tidak bergesekan dengan penduduk Jawa yang masih kental dengan budaya keagamaan Hindu budhanya. Padahal, sebelum ke Jawa Islam sebenarnya sudah menaungi samudra Pasai dan Nangroe Aceh, tetapi untuk melebarkan ajaran Islam ke tanah Jawa ditemukan banyak kendala dan kesulitan karena adanya ilmu hitam dan kerajaan-kerajaan Hindu budha yang menghalangi.
Tanah Jawa, yang ketika itu perkembangan Islam sudah mulai runtuh justru ia menjadi pusar dari bangsa Indonesia, menjadi pokok pangkal dari bangsa Indonesia. Ibarat kata, Jika Jawa itu baik maka seluruh bangsa Indonesia juga akan menjadi baik, jika Jawa itu muslim maka Indonesia juga akan menjadi muslim.
Maha guru Syaikh Abdullah bin Nuh (guru syaikhina Maimoen) pernah menerangkan bahwa agama Islam yang paling dikagumi itu adalah Islamnya bangsa Indonesia, lebih-lebih yang berada di tanah Jawa. Beliau menafsirkan sebuah hadist yang ada di dalam kitabnya Ibnu Katsir, Nabi Muhammad bersabda :
أعجب إيمان أمّتي أواخر أمّتي لا يدركون بي ولا يدركون أصحابي
Artinya : “Keimanan umatku yang paling menakjubkan adalah keimanan umatku yang akhir-akhir, mereka tidak pernah bertemu denganku dan para sahabatku”.
Catatan : Artikel ini disarikan dari ceramah Syaikhina Maimoen Zubair di Padurenan, Gebog, Kudus tahun 2007
Sumber: ppalanwar.com
Loading...