Firasat Dan Detik-Detik Meninggalnya Remaja Obesitas Yang Habiskan 3 Kg Telur Sehari


Di tengah penanganan medis tim dokter khusus RSUD Kardinah, Wahid Zaenanda, 19, akhirnya dinyatakan meninggal, Senin (26/9), sekitar pukul 05.15 WIB. Remaja penderita obesitas itu menyerah karena pembengkakan jantung sebagai akibat dari obesitas yang dideritanya sejak usia dua tahun.

Bahkan, di sela-sela waktu terakhirnya, almarhum sempat meminta dibelikan AC dan baju baru setelah mendapatkan santunan dan motivasi dari Wali Kota Tegal Siti Masitha Soeparno dan Wakil Wali Kota Nursholeh.

Hal itu diungkapkan Winarni, 46, ibunda almarhum yang terlihat terpukul saat menunggu pemulasaran jenazah, didampingi suami dan ke empat anaknya. Bahkan, suasana penuh kesedihan juga kembali pecah saat sejumlah kerabat dan saudara memberikan ucapan bela sungkawa kepada Winarni dengan mata bengkak. Sebab, terlalu banyak mengeluarkan air mata di sebelah kiri ruang jenazah sejak pukul 07.30 WIB. “Semalam (Senin, 26/9, dini hari) Wahid sudah membaik, bahkan sempat tertawa. Namun, tawanya agak aneh nggak seperti biasanya,» jelasnya.

Baca Juga: Inilah Modus 'Dimas Kanjeng' Sampai Anak Buah Prabowo Tergiur Jadi Pengikutnya

Tidak hanya tawanya yang terasa aneh, sambil menahan tangis Winarni menuturkan, Wahid juga tiba-tiba merasa kedinginan dan meminta kipas angin dimatikan setelah buang air kecil, sekitar pukul 02.00. Padahal, biasanya tidak bisa tidur jika merasa kepanasan tanpa kipas yang menyala.

Tak hanya itu, sekitar pukul 03.00, Wahid juga masih sempat meminta minum. Namun hanya sedikit dan melarang ibunya untuk melihat wajah putra sulungnya yang mulai membaik dengan pola makan kian teratur.

Bahkan, almarhum juga terlihat bahagia saat ditunjukkan fotonya masuk koran dan meminta dibelikan baju baru agar bisa dipakai saat difoto. “Anehnya, kebiasaan minum dan buang air kecilnya banyak, tapi sebelum meninggal malah sedikit sekali,” ujarnya, didampingi Zaenuri, 45, suaminya yang terlihat masih sangat kehilangan dan berkabung atas putra pertamanya.

Winarni menambahkan, meski merasa ada sejumlah kejanggalan dari sikap almarhum yang tidak seperti biasanya, dia mengaku tidak menaruh curiga jika akhirnya Wahid meninggal dunia dengan umur yang tergolong masih remaja.

Baca Juga: Seorang Kakek Ungkap Fakta Yang Mengerikan Soal Banjir Bandang Di Garud: Azab Karena Maraknya Perzinaan

Winarni mengaku, tidak menyadari bahwa Wahid sudah dalam kondisi meninggal, karena posisinya yang mirip orang tertidur pulas. Namun, di sela-sela waktu terakhirnya, Wahid mengeluhkan rasa sakit pada bagian kaki kanan karena terpasang jarum infus. “Niatnya, pukul 04.30 pagi mau saya bangunin untuk mandi. Ternyata, sudah ngigak ada (meninggal-red) dan saya langsung lapor petugas piket,” imbuhnya.

jawapos.com
Loading...

    Loading...