Ini Surat Mabes TNI Dinas Sejarah yang Menyebutkan Ilyas Karim Bukan Pengerek Bendera


BANDUNG, TRIBUNJABAR.CO.ID - Nama Ilyas Karim kembali mencuat setelah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan penggusuran di Jalan Rawajati Barat nomor 7, RT 09 RW 04 Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, ikut digusur dalam penertiban kawasan Rawajati, Kamis (1/9/2016).

Di kawasan itu ada tempat tinggal Ilyas Karim. Bapak berusia 88 tahun ini, menjadi perbincangkan karena ia mengaku sebagai pria yang pertama kali

Mengaku sebagai lelaki bercelana pendek pada foto pengibaran Sang Saka Merah Putih saat detik-detik Proklamasi Kemerdekaan di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta, 17 Agustus 1945.

Dikutip dari kompas,com, pengakuan Ilyas ini dibantah sejumlah kalangan, salah satunya Fadli Zon, sejarawan muda yang kini Wakil Ketua DPR.

"Saya punya buktinya. Buku-buku sejarah yang saya miliki mengungkap, pria bercelana pendek itu bernama Suhud," kata Fadli ketika itu.

Sejumlah catatan sejarah juga merujuk pada sosok Suhud, bukan Ilyas.

Kemudian pada Sabtu (3/9), Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan penertiban di Jakarta seringkali dipolitisasi. Salah satunya adalah mengenai pengakuan seorang veteran, Ilyas Karim, yang menyebut dirinya sebagai pengibar bendera Merah Putih pertama.

Ilyas Karim sendiri merupakan warga yang terdampak penertiban di Rawajati, Jakarta Selatan. Namun, Djarot mengatakan Ilyas Karim bukanlah pengibar bendera pertama.

"Kemarin dipolitisasi betul itu yang katanya ada pengerek bendera, kami telusuri enggak betul itu," ujar Djarot saat menjadi pembicara dalam diskusi umum bertema "Kerja Nyata untuk DKI Jakarta" di Eightyeight Kasablanka, Sabtu (3/9/2016).

Pada Senin (5/9), pengamat politik yang juga pejabat BUMN, Fadjroel Rachman memposting pada akun twitternya, ‏@fadjroeL surat yang dikeluarkan Markas Besar Angkatan Darat Dinas Sejarah yang diterbitakan pada 13 September 2011.

Dalam surat tersebut dijelaskan, bahwa hasil penelusuran tidak ditemukan nama Ilyas Karim sebagai pengibar bendera. Pengibar bendera yang tercatat dalam sejarah adalah Chudancho Latif Hendraningrat dan Suhud Martokusumo.

Fadjroel memberi penjelasan postingan surat tersebut untuk disebarluaskan agar para hatter mengerti.

"Untuk disebarkan! yg mengaku pengibar bendera pusaka di pegangsaan timur 17/8/45 itu BERBOHONG! semoga haters sadar." [Tribun]
Loading...

    Loading...