Bahkan hewan dan tumbuhan inipun mengakui keagungan sang pencipta dan mensyukuri hidupnya dengan selalu bertasbih. Sebagaimana dalam Q.S. Al-Isra ayat 44.
“Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tidak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, akan tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sungguh, Dia Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.”
Dimana dalam surat ini dijelaskan bahwa segala sesuatu yang ada dilangit dan yang ada dibumi bertasbih kepada Allah SWT. Akan tetapi umat manusia tidak mengerti cara tasbih mereka.
Bertasbih berarti mensucikan dzat Allah Yang Maha Agung dari segala bentuk kekurangan dan persekutuan. Bila manusia bertasbih dengan mengucapkan kalimat tasbih, maka berbeda halnya dengan tumbuhan dan hewan.
Namun sebuah penelitian berhasil mengungkapkan bagaimana cara tumbuhan dan hewan bertasbih kepada Allah SWT.
Seperti yang diberitakan oleh majalah sains terkenal yaitu Journal of Plant Molecular Biologist yang menyebutkan bahwa sekelompok ilmuan yang melakukan penelitian mendapatkan suara halus yang keluar dari sebagian tumbuhan yang tidak bisa didengar oleh telinga biasa.
Suara ini juga berhasil disimpan dan direkam dengan alat perekam tercanggih yang pernah ada. Selama hampir 3 tahun para ilmuwan ini meneliti fenomena yang sangat mencengangkan ini. Mereka berhasil menganalisis denyutan atau detak suara tersebut hingga menjadi isyarat-isyarat yang bersifat cahaya elektrik menggunakan sebuah alat bernama Oscilloscope. Mereka menyaksikan denyutan cahaya elektrik itu berulang lebih dari 1000 kali dalam satu detik.
Sebenarnya hal ini telah banyak disampaikan di dalam Al-Qur’an bahwa semua makhluk yang ada didunia ini bertasbih dan bersujud di hadapan Allah SWT. Bahkan dalam bukunya, “Bahkan Jagat Raya Pun Bertasbih”, Dr Ahmad Syawqi Ibrahim juga mengungkapkan banyak rahasia tumbuh-tumbuhan yang sesungguhnya hidup dan bertasbih kepada Allah SWT.
Kemudian dalam surah Al-Anbiyaa ayat 79, Allah SWT juga berfirman bahwa “Dan sudah Kami tundukkan gunung-gunung dan burung-burung, semua bertasbih bersama Dawud.”
Disamping itu, gunung dan burung juga bertasbih dengan cara melaksanakan tanggung jawab mereka agar proses alam berjalan dengan lancar, tersusun dan teratur. Demikian pula dengan alam yang bertasbih dengan terus mematuhi aturan yang ditetapkan Allah SWT.
Selain itu, hewan yang sering kita anggap tidak berguna sekalipun, seperti semut dan katak juga bertasbih kepada Allah SWT. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, “suara katak itu tasbih, memuji Allah.” (HR. An-Nasai)
Lalu Ibnu Umar juga menyatakan bahwa, “Janganlah kamu membunuh katak karena bunyi menguaknya adalah tasbih.”
Selanjutnya riwayat dari Anas bin Malik disebutkan bahwa, “Janganlah kamu membunuh katak, karena ia pernah melintas diatas api ibrahim serta membawa air di dalam mulutnya dan menyemburkannya ke atas api.”
Kemudian Rasulullah SAW bersabda, “Pernah seekor semut mengigit seorang Nabi diantara Nabi-Nabi. Lalu Nabi tersebut menyuruh membakar sarang semut itu, maka dibakarlah. Kemudian Allah SWT berfirman kepadanya, “Apakah karena seekor semut yang menggigitmu, lalu engkau musnahkan satu umat (semut) dari uamt-umat yang selalu membaca tasbih.” (HR. Muslim)
Dalam riwayat lainnya juga disebutkan bahwa, “Kalian menganggap tanda-tanda (kebesaran Allah) sebagai azab (siksa) sedangkan kami (sahabat) pada masa Rasulullah saw. menganggapnya sebagai berkah. Sungguh, dahulu kami memakan makanan bersama Nabi saw. dan kami mendengar makanan tersebut bertasbih ketika kami makan.” (HR. Tirmidzi)
Sehingga dari ringkasan ini bisa kita pahami bahwa semua makhluk ciptaan Allah SWT bertasbih kepada-Nya dengan berbagai macam cara. Salah satunya dengan mematuhi aturan yang telah ditetapkan Allah SWT. Lantas, masihkan kita sebagai seorang hamba yang diciptakan lebih sempurna dibandingkan makhluk lainnya melalaikan diri dari taat dan bertasbih kepada-Nya ?? Yuk sama-sama instropkesi diri.
Loading...