Stop...!!! Merebus Botol Susu Jika Tidak Tahu Akibatnya!


Stop...!!! Merebus Botol Susu Jika Tidak Tahu Akibatnya

Tak jarang, karena ingin steril ibu-ibu merebus dot atau botol susu bayi dan balitanya.

Mulai sekarang, sebaiknya mulai saat ini tinggalkan kebiasaan tersebut. Apa alasannya?

Ahli gizi dari Rumah Sakit Daerah (RSUD) Umum Ulin Banjarmasin mengatakan, kebanyakan botol susu bayi terbuat dari plastik jenis Polikarbonat (PC).

Jika direbus ada kemungkinan plastik ini akan melepaskan residu senyawa kimia yaitu bisphenol-A (BPA) yang sangat berbahaya.

"Zat kimia tersebut bisa berbahaya pada sistem reproduksi, saraf dan sistem daya tahan tubuh pada proses perkembangan anak, seperti menyebabkan kanker," tulis Pramono di grup Gerakan Sadar Gizi.

Pramono juga menyebabkan, kebiasaan merebus botol susu juga menyebabkan Endocrine Disrupter yang menganggu sistem hormon tubuh.

Ini berhubungan dengan kesehatan pertumbuhan dan fungsi organ-organ tubuh menimbulkan bahaya.

Lantas bagaimana menyikapinya?

Pramono menyarankan, kita bijak memilih Botol susu yang aman.

Botol plastik yang aman untuk anak adalah botol yang berlambang #2 HDPE, #4 LDPE and #5 PP.

Plastik tersebut dibuat dari polypropylene atau polyethylene yang diketahui tidak melarutkan karsinogen, zat penyebab kanker.

Untuk mengetahuinya Anda tinggal melihat lambang #2, #4 dan #5 yang berada di bagian bawah botol. Atau cari botol yang sudah BPA FREE.

Botol susu juga sebaiknya tidak dicuci dengan sikat yang keras yang dapat menggores bagian dalam botol sehingga melepaskan senyawa berbahaya.

Waspadai jika botol susu sudah berubah menjadi buram, bisa jadi bagian dalamnya sudah tergores.

Lebih baik botol susu bayi diganti setiap beberapa bulan sekali.

Mencuci botol susu plastik agar steril maka botol sebelum digunakan dengan menggunakan alat steril khusus atau mengocoknya dengan air panas untuk membunuh bakteri jangan merebusnya, sebaiknya cukup dibilas air mendidih beberapa saat.

mohon sebarkan pesan ini kepada Bunda yang lain, semoga bermanfaat.
salam.

Loading...

    Loading...