Ini Pengakuan Ngeri Kesesatan Elma Theana Sebelum Sembuh Dari Pengaruh Gatot


Elma Theana tampak dibutakan mata hati dan pikiran saat pernah menjadikan Gatot Brajamusti sebagai guru spiritualnya. Karena itu, usai lepas dari Aa Gatot, Elma mengaku menangis selama tiga hari tiga malam.

Meski seperti terkena hipnotis sehingga selalu membela sang guru spiritual, Elma tak pernah menggubrisnya. Bahkan ketika disebut ada kejanggalan dalam padepokan, Elma malah tak percaya. Hingga akhirnya dia mendapat pencerahan dari seseorang mengenai kesalahannya berguru pada Gatot Brajamusti.

Baca Juga: Reza Artamevia Dikira Istri Gatot Brajamusti Gara-Gara Sering Melakukan Hal Ini

“Saya memutuskan pergi dari sana (padepokan Gatot Brajamusti) karena ada seseorang yang menyadarkan saya, dia melihat saya bukan seutuhnya Elma, bahwa ada sesuatu yang gaib. Elma banyak pengawalnya, bukan manusia, tapi jin. Dia ceritalah kepada saya mengenai kenapa harus jin. Dia bukakan hati saya memang ada yang gaib. Saya waktu itu bengong kok apa yang diceritakan sama orang ini dan dan beliau beda, kalau beliau ada kolaborasi antara manusia dan jin untuk beribadah, tapi orang ini bilangnya urusannya masing-masing saja. Akhirnya saya mau, bersedia untuk dibersihin,” kata Elma.

“Saya muntah. Saya pelan-pelan sudah mulai bisa berpikir rasional, berpikir jernih. Memang sih tiga hari itu saya bengong dan nangis. Flashback, saya melihat tapi tidak sanggup berbicara. Melihat semua yang dialami. Ya menurut akidah dan agama enggak benar. Akhirnya saya nangis,” sambungnya kepada Feni Rose di Rumpi.

Setelah lepas dari padepokan yang terletak di kawasan Sukabumi, Elma bersyukur bisa hidup normal sampai saat ini. Dia pun memetik ilmu berharga untuk tidak sembarang memilih guru spiritual.

Baca Juga: Beginilah Cara Gatot 'Pikat' Elma Theana Hingga Menomor Duakan Keluarga

“Marah kesal, tapi kita enggak. Saya belajar bahwa kalau kita berguru sama seseorang itu jangan lihat karomah seseorang, seseorang itu bisa hilang, yang punya jin atau apa saya takjub dengan itu semua. Pada waktu itu saya merasakan kehadiran mereka, saya terpana waktu itu. Kita harus melihat berguru sama seseorang itu jangan lihat dari karomahnya. Akhirnya saya dikembalikan ke Quran. Karena waktu itu siapapun yang menceramahi saya, saya lebih jago dari dia. Begitulah saya waktu itu,” tandasnya. [suaranetizen]
Loading...

    Loading...