Bana Alabed, Seorang bocah perempuan Suriah yang berumur 7 tahun memukau dunia dengan kicauannya di Twitter terkait situasi Aleppo, mengungkapkan isi hatinya dengan mengatakan, “Suatu hari aku akan kembali ke rumah.”
Bana, demikian sapaan akrabnya, adalah salah satu dari ribuan orang yang dievakuasi dari Aleppo setelah mendapatkan penindasan oleh rezim Basyar Asad yang didukung Rusia dan Iran.
“Aku akan terus membuat tweet untuk memberitahukan kepada dunia tentang apa yang kami alami dan bagaimana rumah kita dibom. Kami merasa lapar dan dingin sebelum kita dipaksa untuk meninggalkan (tanah kami), tujuh tahun kami merasakan itu,” katanya kepada The New Arab, Selasa (27/12), di Ankara, Turki.
“Aku akan kembali ke kotaku, Aleppo, ketika pengeboman berhenti dan aku akan belajar bahasa Inggris sehingga bisa terus menyebarkan pesan penderitaan kami,” ujarnya.
Sedikitnya untuk 330.000 pengikutnya di twitter, Bana menjadi simbol seorang anak kecil yang mengalami penderitaan atas tragedi di Suriah. Ibunya mengirim tweets kepedihan atas nama dirinya tentang kehancuran kota mereka dan perjuangan hidup sehari-hari.
“Saya seorang anak dan saya ingin mengatakan sesuatu, selamatkan anak-anak dari Aleppo!” seru Bana.
Suara dan tweet Bana ini melukiskan sebuah penderitaan yang dialami oleh warga sipil, yang hidup di bawah pengepungan selama bertahun-tahun,” ungkap Fatemah, ibu dari Bana Alabed.
Fatemah menjelaskan bahwa akun twitter Bana menjadi populer setelah ia mengambil gambar anaknya itu di sekolah lamanya, di depan sebuah lukisan dinding tentang pengepungan, dimana kelaparan merajalela dan hak-hak anak tertindas.
“Kami sebagai keluarga, saya dan ayah Bana ini adalah seorang pengacara. Kami hanya menyampaikan penderitaan warga sipil,” jelas Fatemah.
Dia mengatakan terkejut ketika dia tahu bahwa rezim Asad aktif memburu anak perempuannya itu.
“Setelah pasukan rezim masuk timur Aleppo, mereka memasang poster dengan gambar dan nama Bana ini di pos pemeriksaan keamanan. Kami takut untuk meninggalkan rumah karena fotonya di mana-mana. Kami akhirnya berhasil keluar dari kota,” ungkap Fatemah.
Pada Rabu, Bana Fatemah serta keluarga mereka mendapatkan kehormatan langka, diterima oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan di istana kepresidenan di Ankara.
Fatemah mengatakan bahwa dia dan keluarganya telah dijanjikan kewarganegaraan Turki. Saat ini dia dan keluarganya sedang mencari tempat tinggal dan pekerjaan di Turki. [salam-online]
Loading...