Al-Qur'an merupakan kitab yang berisi firman Allah SWT dan disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW. Selain peringatan dan kabar gembira, Allah SWT juga menceritakan kisah masa lalu agar menjadi pelajaran bagi umat.
Tidak hanya zaman Nabi Muhammad, kisah-kisah yang dikabarkan Allah juga berasal sejak zaman Nabi Adam as, bahkan sebelum penciptaan alam semesta. Beberapa kisah berikut ini tidak bisa dipahami oleh nalar manusia.
Mulai dari makanan yang turun dari langit, hingga kisah Nabi Ibrahim yang tubuhnya tidak terbakar api. Kejadian ajaib tersebut merupakan tanda kebesaran Allah yang yakin pada kekuasaan Sang Pencipta. Berikut tujuh kisah ajaib dalam Alquran di luar nalar.
1. Makanan yang Turun Dari Langit
Kisah ajaib pertama adalah ketika Allah SWT menurunkan makanan lezat untuk pengikut Nabi Isa AS. Kisah ini terjadi ketika Nabi Isa dan kaumnya harus menghadapi tantangan dari Bani Israil yang menyimpang dari ajaran Taurat. Nabi ini kemudian melakukan dakwah ke berbagai tempat yang penuh dengan bahaya dan ancaman.
Hal ini membuat Nabi Isa dan pengikutnya kesulitan dalam mendapatkan bahan makanan dan sering mengalami kelaparan. Akhirnya diantara pengukutnya ada yang berkata:
“Ya Isya putra maryam, dapatkan Tuhan menurunkan makanan dari langit untuk kita?”
Hal ini tidak langsung disetujui oleh Nabi Isa. Ia meminta pengikutnya agar tidak berharap mukjizat dan terlebih dahulu berusaha. Namun pengikutnya mengatakan jika makanan itu hanya untuk kemantapan hati, agar mereka bisa menjalani dakwah dengan baik dengan makanan tersebut.
Penjelasan ini masuk akan bagi Sang Nabi, akhirnya Nabi Isa berdoa kepada Allah SWT. Kisah ini diabadikan dalam Quran Surat Almaidah 112-115 yang artinya:
112. (Ingatlah), ketika pengikut-pengikut Isa berkata: “Hai Isa putera Maryam, sanggupkah Tuhanmu menurunkan hidangan dari langit kepada kami?.” Isa menjawab: “Bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang yang beriman.” 113. Mereka berkata: “Kami ingin memakan hidangan itu dan supaya tenteram hati kami dan supaya kami yakin bahwa kamu telah berkata benar kepada kami, dan kami menjadi orang-orang yang menyaksikan hidangan itu.” 114. Isa putera Maryam berdoa: “Ya Tuhan kami turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; beri rezekilah kami, dan Engkaulah pemberi rezki Yang Paling Utama.” 115. Allah berfirman: “Sesungguhnya Aku akan menurunkan hidangan itu kepadamu, barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah (turun hidangan itu), maka sesungguhnya Aku akan menyiksanya dengan siksaan yang tidak pernah Aku timpakan kepada seorangpun di antara umat manusia.” (Q.S Almaidah 112-115).
2. Hidup Kembali Setelah Meninggal Selama 100 Tahun
Kisah ini juga tidak bisa dicerna oleh nalar manusia. Namun tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah SWT. Kisahnya diceritakan Allah SWT dalam Quran Surat Al Baqarah ayat 259.
Adalah Uzair, Ia melihat sebuah negeri yang hancur dan begitu banyak mayat pasukan yang bergelimpangan. Melihat pemandangan itu, Uzair lantas berpikir, bagaimana bisa Allah SWT kembali membangkitkan orang-orang yang sudah mati ini pada hari kiamat nanti. Ternyata pikirannya ini membuatnya mengantuk lalu tidur dibawah sebatang pohon.
Ketika bangun, Uzair tidak lagi melihat pemandangan mayat hidup yang sebelumnya. Kini kondisinya berubah dengan orang yang lalu lalang dalam sebuah pasar. Tiba-tiba,terdengar suara yang bertanya sudah berapa lama Ia di sana? Uzair menjawab bahwa Ia hanya tertidur satu atau setengah hari.
Namun, suara itu menjawab bahwa Uzair telah wafat selama 100 tahun, kemudian dihidupkan lagi atas kehendak Allah SWT. Tidak hanya itu, Allah juga memperlihatkan bagaimana kuasanya Dia menyusun kembali tulang belulang keledai Uzair yang telah mati. Kisah ini menjadi bentuk kekuasaan Allah, bagi umat-umat selanjutnya.
“Atau apakah (kamu tidak memperhatikan) orang yang melalui suatu negeri yang (temboknya) telah roboh menutupi atapnya. Dia berkata: “Bagaimana Allah SWT menghidupkan kembali negeri ini setelah hancur?” Maka Allah SWT mematikan orang itu seratus tahun, kemudian menghidupkannya kembali. Allah SWT bertanya: “Berapakah lamanya kamu tinggal di sini?” Ia menjawab: “Saya tinggal di sini sehari atau setengah hari.” Allah berfirman: “Sebenarnya kamu telah tinggal di sini seratus tahun lamanya; lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum lagi beubah; dan lihatlah kepada keledai kamu (yang telah menjadi tulang belulang); Kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan Kami bagi manusia; dan lihatlah kepada tulang belulang keledai itu, kemudian Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging.” Maka tatkala telah nyata kepadanya (bagaimana Allah SWT menghidupkan yang telah mati) diapun berkata: “Saya yakin bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
3. Nabi Ibrahim AS Tidak Terbakar Api
Kisah diluar nalar lainnya adalah ketika Nabi Ibrahim AS tidak terbakar saat berada dalam kobaran api. Saat itu, Nabi Ibrahim menjalani kehidupan pada pemerintahan Raja Namrud, penyembah berhala.
Saat itu, Nabi Ibrahim menghancurkan berhala-berhala yang disembah oleh Raja Namrud. Mendapati Berhala yang dianggap Tuhan dihancurkan, membuat Raja Namrud pun berang. Ia bertanya kepada Nabi Ibrahim siapa yang menghancurkan berhala-berhala tersebut.
Sang Nabi pun kemudian mengatakan bahwa yang menghancurkan berhala tersebut adalah berhala yang paling besar. Pasalnya Nabi Ibrahim meletakkan senjata yang Ia bawa di leher berhala tersebut.
Namun hal ini tidak dipercaya oleh Raja Namrud. Mengingat sang Raja juga sadar jika berhala berhala tersebut tidak mampu berbuat apa-apa. Raja kemudian memerintahkan pasukannya untuk menyiapkan kayu bakar untuk membakar nabi Ibrahim.
Di tengah kobaran api tersebut, tubuh Nabi tidak terluka sedikitpun.Pasalnya Allah sudah memerintahkan api agar tidak melukai salah satu Nabi kesayangannya tersebut. Ini dijelaskan Allah SWT dalam surah Al Anbiya: 69 “Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim”
4. Burung yang Telah Hancur Hidup Kembali
Kisah ini terjadi pada masa jaman Nabi Ibrahim AS. Ketika itu, penduduk selalu mengejek Nabi karena mereka meragukan bahwa nantinya manusia akan dibangkitkan pada hari kiamat.
Hal ini dianggap tidak masuk akal mengingat pada saat itu tubuh hanya tinggal tulang belulang. Ternyata cemoohan ini membuat Nabi Ibrahim gundah. Nabi pun kemudian bertanya kepada Allah SWT, tentang bagaimana cara Allah SWT menghidupkan manusia yang sudah lama mati.
Kisah Ibrahim menyaksikan Allah SWT menghidupkan burung yang telah hancur dan mati itu disebutkan dalam surat Al Baqarah ayat 260
“Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati.” Allah SWT berfirman: “Belum yakinkah kamu ?” Ibrahim menjawab: “Aku telah meyakinkannya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku) Allah SWT berfirman: “(Kalau demikian) ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah semuanya olehmu. (Allah SWT berfirman): “Lalu letakkan diatas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Al Baqarah ayat 260)
5. Nabi Musa membelah laut Merah
Kisah di luar nalar lainnya adalah ketika Nabi Musa AS membelah laut merah untuk menghindari diri dari kejaran Raja Fir’aun. Saat itu, Nabi Musa mengajak pengikutnya untuk hijrah dari Mesir untuk menghindari Raja yang mengaku Tuhan tersebut. Namun Raja Fir’aun mengejar mereka dengan persenjataan lengkap. Tujuannya untuk menghancurkan dan membunuh Musa beserta pengikutnya itu.
Sampailah Nabi Musa di tepi Laut Merah, namun yang ada hanyalah jalan buntu. Semua panik, termasuk Nabi Musa. Ia kemudian berdoa kepada Allah untuk meminta petunjuk. Allah SWT kemudian memerintahkan Nabi Musa untuk memukul tongkatnya ke permukaan laut. Kemudian lautpun menyurut, seolah memberikan kesempatan bagi Musa dan pengikutnya untuk berjalan di atasnya.
Mereka kemudian menlewati jalan ditengah lautan surut tersebut. Ternyata Raja Firaun mengikutinya dari belakang. Sesampainya mereka di ujung Laut Merah, pasukan Fir’aun berada di tengah-tengah. Allah kemudian memeintahkan Nabi Musa untuk lagi memukul tongkatnya di permukaan laut. Seketika air laut kembali memenuhi jalanan yang sudah mereka lalu. Dan pasukan Fir’aun yang masih berada di tengah lautan itu tenggelam. Peristiwa Musa membelah laut merah dan menenggelamkan Fir’aun ditengah laut merah itu disebutkan dalam surat Thaha 77-78 :
77. Dan sesungguhnya telah Kami wahyukan kepada Musa: “Pergilah kamu dengan hamba-hamba-Ku (Bani Israil) di malam hari, maka buatlah untuk mereka jalan yang kering dilaut itu, kamu tak usah khawatir akan tersusul dan tidak usah takut (akan tenggelam).” 78. Maka Fir’aun dengan bala tentaranya mengejar mereka, lalu mereka ditutup oleh laut yang menenggelamkan mereka.
6. Nabi Sulaiman Mengendarai dan Mengendalikan Angin
Kisah ajaib dan menakjubkan selanjutnya adalah kisah Nabi Sulaiman yang mampu mengendalikan angin. Kemampuan Nabi Sulaiman ini membuatnya mampu pergi kemana pun yang Ia mau. Kisah ini disebutkan dalam Surat Shad 36-38.
“Kemudian Kami tundukkan kepadanya angin yang berhembus dengan baik menurut ke mana saja yang dikehendakinya37. dan (Kami tundukkan pula kepadanya) syaitan-syaitan semuanya ahli bangunan dan penyelam 38. dan syaitan yang lain yang terikat dalam belenggu.” (Q.S Shad:36-37).
Kemampuan nabi Sulaiman mengendarai angin ini telah Allah ajarkan pada manusia dizaman modern ini. Mereka diberi kamampuan membuat pesawat terbang yang mampu membawa mereka mengendarai angin kemana saja dengan kecepatan menakjubkan seperti yang sudah dilakukan nabi Sulaiman itu.
7. Istana Ratu Bulqis Pindah Ribuan Kilometer dalam Sekejap Mata
Kisah ajaib ini masih terjadi pada zaman Nabi Sulaiman AS, ketika Nabi ingin memindahkan Istana Ratu Bulqis. Ia mengumpulkan para pembesarnya dari kalangan jin dan manusia. Peristiwa tersebut disebutkan dalam surat An Naml 38-40.
38. Berkata Sulaiman: “Hai pembesar-pembesar, siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri.” 39. Berkata ‘Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: “Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgsana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya.” 40. Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari AI Kitab: “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip.” Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: “Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia.”
Coba bayangkan, ditengah kecanggihan teknologi seperti saat ini, belum ada yang mampu mengalahkan kecanggihan Nabi Sulaiman menghadirkan Singgasana Ratu Bulqis dalam sekejap mata. (.ink)
Loading...