Gempar! Foto Cewek Berhijab Pamer Bra di Jembatan Suramadu

Masyarakat di Kabupaten Bangkalan heboh.

Ini setelah beredarnya foto-foto gadis yang sengaja memamerkan bra alias BH dan payudaranya di media sosial Facebook.

Dalam foto yang diunggal dan langsung viral tersebut, diduga foto itu diambil di taman alun-alun kota, Paseban dan sekitar Jembatan Suramadu.

Untuk foto yang diduga diambil dengan latar Taman Alun-alun Kota Paseban di keterangan foto tertulis,

'Bangkalan punya cerita...((berita terhangat pekan ini..)) ancor madurenah tretannnn (hancur Madura saudara).'

Sementara foto kedua diduga berlatar belakang Jembatan Suramadu di malam hari.

Gadis memakai jilbab warna orange, sweeter warna kuning, dan memakai celana hitam itu memamerkan BH sambil berdiri di atas sepeda.

Foto yang juga diunggah di Facebook itu diberi kutipan, 'sapa pole riyah ye.. (siapa lagi ini ya) lagi ngeHitz foto kekinian.'

Bangkalan heboh postingan cewek buka payudara di Sosmed (FACEBOOK)

Sontak diunggahnya foto dua cewek tersebut langsung membuat geger dan membuat elemen masyarakat Bangkalan beraksi.

Rabu (2/8/2017), sebanyak 10 mahasiswa yang tergabung dalam Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan Pendidikan (STKIP) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Bangkalan mendatangi kantor Satpol PP Bangkalan.

Mereka mendesak Satpol PP setempat memberlakukan jam malam.

Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan Pendidikan (STKIP) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Bangkalan menggelar audensi di Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bangkalan, Rabu (2/8/2017) (SURYA/AHMAD FAISAOL)

Aspirasi yang disampaikan saat audiensi itu diterima langsung oleh Kepala Satpol PP Bangkalan Moh Rufai beserta pejabat lainnya.

"Tolong Satpol PP lebih meningkatkan kontrol dengan memberlakukan jam malam. Artinya, kegiatan patroli mulai pukul 9 malam ke atas," ungkap Ketua PMII Komisariat STKIP PGRI Baijuri Alwi.

Menurut Baijuri, tanggung jawab moral bukanlah menjadi tugas personal. Melainkan tanggung jawab bersama antara pemkab, aparat, dan masyarakat.

"Kami mengkaji bahwa postingan foto seperti yang telah beredar tak sesuai dengan Kota Bangkalan yang disebut dengan Kota Dzikir dan Bersalawat," jelasnya.

Hal senada diungkapkan koordinator audensi Suhaibin Sofa.

Menurutnya, kejadian tersebut akibat dari minimnya kontrol dari aparat Satpol PP Bangkalan dalam melakukan penertiban.

"Sehingga para pemuda-pemudi yang seharusnya berada di tempat rekreasi keluarga (Taman Paseban) berperilaku leluasa. Di situlah kemerosotan moral Kota Bangkalan. Itu menjadi cambuk bagi semua," tegas Suhaibin.

Selain mendesak Satpol PP Bangkalan memberlakukan jam malam, mahasiswa juga mendesak peningkatan sistem kontrol, menggelar razia rutin di Taman Paseban, dan menertibkan terhadap semua kegiatan yang tidak sesuai dengan norma agama.

Kepala Satpol PP Bangkalan Moh Rufai mengatakan, pihaknya berulang kali telah melakukan razia malam hari di dermaga timur dan barat Pelabuhan Kamal.

Begitu juga di sejumlah rumah kos di sekitar kampus, Desa Telang, Kecamatan Kamal.

"Kami terkendala dengan minimnya anggaran. Dalam sebulan, kami hanya bisa melakukan operasi sebanyak tiga kali," terangnya.

Mendengar itu, mahasiswa menilai hanyalah alasan satpol PP semata.

Karena itu, mahasiswa akan mengontrol kinerja Satpol PP di masa mendatang. Sesuai dengan nota kesepahaman yang ditandatangani bersama satpol PP tentang peningkatan kinerja.
Loading...

    Loading...