Allah Subhanahu wa Ta’ala menjanjikan akan mencukupkan rezeki kepada hambaNya yang sholat dhuha empat rakaat. Bahkan, rezeki tersebut akan diantar. Awalnya, Ustadz Yusuf Mansur agak ragu, namun kemudian memilih yakin dan mulai mengamalkannya.
يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَا ابْنَ آدَمَ لاَ تُعْجِزْنِى مِنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ فِى أَوَّلِ نَهَارِكَ أَكْفِكَ آخِرَهُ
Peristiwa ini terjadi hampir 20 tahun yang lalu. Tepatnya pada tahun 1999.
“Ya Allah... bener nih kalau sholat dhuha empat rakaat bakal dianter rezeki? Nyari aja nggak ketemu, masa sholat saja dianterin rezekinya. Tapi kalau nggak percaya, berarti saya nggak beriman dong. Bismillah saya percaya. Saya mau sholat empat rakaat, ya Allah,” kata Ustadz Yusuf waktu itu sembari menggelar sajadah.
Ustadz Yusuf Mansur memilih untuk yakin. Ia pun kemudian sholat dhuha. Dua rakaat salam. Dua rakaat salam.
“Saat sholat saya meyakini bahwa setelah selesai salam, duitnya langsung ada,” kenangnya.
Ketika rakaat kedua, terdengar salam dan ketukan pintu. “Assalamu’alaikum.”
Dalam hati, Ustadz Yusuf Mansur semakin mantap. “Bener nih. Baru dua rakaat sudah ada yang ngucap salam.”
Maka rakaat kedua itu sholatnya dipercepat. Setelah salam, Ustadz Yusuf Mansur menemui orang tersebut.
“Apakah ini rumahnya Herman Salim?” ternyata orang tersebut bukan mencari Ustadz Yusuf Mansur melainkan Herman Salim. Rupanya ia ingin membeli rumah yang ada di samping rumah Ustadz Yusuf Mansur. Ia mengira, karena kunci rumah dititipkan ke Herman Salim, rumah Herman Salim berarti bersebelahan dengan rumah yang akan dibelinya itu.
“Ya Allah, sekalinya percaya, ternyata nyasar,” kata Ustadz Yusuf Mansur dalam hati.
Ustadz Yusuf Mansur kemudian mengantar orang tersebut ke rumah Herman Salim yang berada di gang depannya, terpisah oleh sungai.
Setelah bertemu Herman Salim, orang tersebut akhirnya membeli rumah itu seharga Rp 35 juta. Herman Salim mendapat komisi 5 persen dari penjual dan 5 persen dari pembeli, sehingga jumlahnya Rp 3,5 juta.
“Man,” kata Herman Salim kepada Yusuf Mansur, “orang tadi jadi membeli rumah melalui kamu. Jadi komisinya kita bagi dua. 1.750 buat aku dan 1.750 buat kamu.”
Masya Allah... Allah tidak pernah mengingkari janjinya.
Setelah itu, Ustadz Yusuf Mansur mendakwahkan sholat dhuha kepada teman-temannya.
Bukannya menerima, mereka malah menertawakan.
“Kalau memang sholat dhuha empat rakaat lalu rezeki diantar, ente nggak usah kerja Man. Sholat dhuha aja di rumah. Kan banyak tuh, sehari Rp 1,75 juta sebulan dapat Rp 50 juta. Kaya ente,” kata mereka.
Namun, Ustadz Yusuf Mansur tidak mundur. Ia bertekad mengamalkan sholat dhuha setiap hari. Dan dengan izin Allah, kini mampu mengelola Pesantren Daarul Quran dan memiliki banyak bisnis.
http://www.wajada.net/2017/08/sholat-dhuha-ustadz-yusuf-mansur.html
Loading...