Dua bocah tersebut tidur di bilik ATM yang berlokasi di Pom bensin Galur Cempaka Putih, Jakart. Dua anak yatim piatu adalah kakak adik yang mana mereka berusia 4 dan 7 tahun. Anak ini tidak mau hidup di pantai asuhan, ia pilih ingin cari uang sendiri dengan kerja sebagai pemulung.
Foto dua bocah yatim piatu yang diunggah tersebut mengundang rasa simpati banyak netizen dan tidak sedikit yang men-do’akannya agar Allah melindungi anak tersebut serta di do’akan agar ada orang bersedia mengadopsinya.
Dua Anak Yatim Piatu Terlantar Tidur Berpelukan Berselimut Plastik di Bilik ATM
“Lihat foto seperti itu. Rasanya ingin menangis, semoga kamu dek dalam lindungan Allah swt,” kata seorang netizen di medsos.
“Ya Allah, lindungilah anak yatim itu,” kata yang lainnya.
“Lindungilah anak ini Ya Alloh,” tulis akun Ummu Pratama.
Do’a-do’a yang mengalir banjir akhirnya dua anak yatim piatu tersebut telah menemukan orang yang bersedia mengadopsinya.
“Alhmdulillah, telah ada seseorang bersedia mengadopsi dua anak yatim piatu tersebut, menurut kabar, orang tersebut berasal dari cirebon yang sengaja datang ke lokasi anak itu.
Tidak lama, postingan dua foto di medsos itu telah di share hingga 2 ribuan dan mendapatkan Like hingga 3500.
Berikut ini isi posting dua foto di media sosial menerangkan.
“Saya dapat informasi dari salah seorang kawan saya. Disampaikan malam kemaren kawan saya bertemu dengan ke 2 anak yang sedang tidur di ATM pom bensin GALUR CEMPAKA PUTIH tempat kawan saya belanja bahan.
Kedua anak ini ternyata yatim piatu ayah dan mereka meninggal dunia karena sakit.
Lalu kawan saya mengajak kedua anak ini untuk kepanti asuhan. Tapi anak2 ini menolak ny dengan alasan ingin mencari uang di jalan dengan cara mengumpulkan botol kosong & kardus bekas..
Sungguh malang nasib kedua anak ini..adik ny berusia 4thn dan sang kaka berumur 7thn.
Kiranya ada sahabat2 yang berada di sekitar atau sedang mampir di sekitar, mungkin bisa berbagi dengan anak2 yang kurang beruntung ini.”
Semoga anak yatim tersebut mendapat kan yang terbaik dalam hidupnya, meski telah di adopsi, namun seorang anak sebaik-baik di asuh orang lain, tetap tidak sebanding dengan ketika di asuh orang tua sendiri. Namun semua kembali kepada perjalanan hidup, jika memang harus seperti itu perjalannnya. Tidak ada lagi kata-kata lain mensyukurinya.
Loading...