Di dunia maya, tak sedikit warganet yang mendukung, banyak pula yang tidak sepakat dengan keputusan Rina Nose melepaskan hijab.
Hal yang kemudian membuat Rina Nose merasa kecewa dan geram dengan sebagian orang yang tidak bisa menghargai pilihannya adalah berupa hujatan.
Rina menilai dirinya sedang mengalami pergolakan hati. Orang mau mendobrak seperti apa, ia mengatakan itu wilayah dirinya. "Bukan wilayah kalian, bukan wilayah orang-orang yang bi
cara kasar, yang saya amati juga berhijab. Jadi aku berpikir ini gimana sih, ada seseorang yang menggunakan atribut agama kemudian melepaskannya kemudian dihujat oleh orang yang juga menggunakan atribut agama,” kata Rina di Jakarta Barat pada Sabtu (11/11/2017).
Mantan finalis ajang pencarian pelawak itu mengatakan sudah bersiap diri dengan berbagai kemungkinan yang bakal terjadi setelah mengumumkan keputusannya melepas hijab, melalui akun media sosialnya, Kamis (9/11/2017). Meski memaklumi, namun ia tak menyangka reaksi warganet, terutama yang tidak menerima dengan memberi komentar yang destruktif.
”Aku sebenarnya sudah mepersiapkan semua, tapi nggak nyangka melihat komentar–komentarnya akan seperti itu dan dilakukan oleh perempuan-perempuan itu. Jadi apa yang ada di pikiran mereka ketika ngetik dan menulis sebegitu kasarnya. Tapi balik lagi, aku maklum karena mereka nggak tahu apa yang aku rasakan. Tapi aku hanya heran saja apa yang membuat mereka sebegitu kasar komentarnya,” kata Rina Nose.
Ia meminta yang menghakiminya untuk menghargai keputusannya. Dirinya mengaku berhak memilih jalan yang diinginkannya
“Hidup itu dinamis, manusia itu berubah, pasti. Itu yang harus disadari. Dan setiap orang berbeda, makanya saya tekankan sekali lagi kepada mereka yang berkata kasar sama saya. Anda Tuhan? Hei, sudahlah kalian tenang aja, nggak usah nge-judge gue, tenang aja. Kan katanya percaya, semua ini Tuhan yang mengatur. Yah sudah serahin saja sama Tuhan nggak usah diatur sama kalian,” pintanya.
"Saya suka meluangkan waktu berpikir tentang kenapa dan alasan apa manusia dilahirkan. Sejak SMA, saya suka hal yang berbau filsafat, jadi banyak pencarian. Makanya aku ada proses untuk berhijab, melepas. Mungkin kalau orang yang mengerti dengan falsafat, akan mengerti dengan saya. Tapi kalau yang nggak mendalami ilmu psikologi, falsafat, tentang keTuhanan, mungkin bilang si Rina stres kali ya,” katanya seperti dilansir Bintang.
http://news.bersamadakwah.net/2017/11/rina-anda-tuhan.html
Loading...