Silahkan Share - Seorang Mahasiswa Kristen bernama Patrick bertanya kepada Dr Zakir Naik tentang Yesus sebagai anak Tuhan. Patrick menanyakan :” Dalam Islam, Yesus bukanlah anak Tuhan. Saat kita semua dilahirkan dari ayah dan ibu. Tapi Yesus hanya dilahirkan dari seorang ibu tanpa ayah. Kenapa dia bukan anak Tuhan?”
Mendapat pertanyaan dari Patrick, Dr Zakir menjawab :
Saudara Patrick mengajukan pertanyaan yang sangat bagus. Poin yang sangat penting yang dia katakan kenapa dalam Islam Yesus a.s tidak dianggap anak Tuhan. Saat kita dilahirkan biasa, dia dilahirkan dari seorang perawan. Sederhananya, bila Anda berkata dia anak Tuhan, itu bukan masalah.
Jika Anda, membaca bahasa Injil. Jika Anda berkata bahwa kita adalah anak Tuhan dan Yesus anak Tuhan dalam konteks itu berarti, dia adalah seseorang yang mematuhi perintah Tuhannya. Maka dari itu, sungguh semua rasul, mereka semua adalah anak Tuhan.
Tapi masalahnya jika seseorang berkata Yesus bukan anak biasa, melainkan anak kandung Tuhan, itulah masalahnya. Karena jika Anda membaca Injil, Tuhan mempunyai beberapa anak. Karena jika Anda membaca Injil, Adam itu anak Tuhan, Isa anak Tuhan, Efraim anak Tuhan, disebutkan dalam Bab Romance bab 8. Semua yang dituntun oleh ajaran Tuhan, mereka adalah anak Tuhan. Itu berarti jika Anda mengikuti perintah Tuhan maka Anda adalah anak Tuhan. Saya tidak mempermasalahkan pernyataan itu sama sekali. Tapi saat ini, kalimat itu sudah disalahpahami.
Contohnya jika seorang anak kecil bertanya pada saya, saya berkata, “nak, itu pertanyaan yang bagus.” Dia tidak akan keberatan karena saya lebih tua. Anda tahu itu. Namun jika saya malah berkata “anak kandungku”, itu berarti saya mengaku sebagai ayah kandungnya. Dan mungkin dia akan menonjok saya.
Jadi apa yang harus Anda sadari adalah, menggunakan frase “anak Tuhan” dalam konteks bahwa kita adalah anak-anak dalam bentuk panggilan, itu bukan masalah. Arti frase itu adalah semua manusia yang patuh pada perintah Tuhannya, bisa disebut anak Tuhan. Itu bukan masalah. Tapi apa yang orang Kristen katakan yaitu, “Bukan.. bukan, dia bukan anak biasa.” Dan mereka mengambil dalil dari ajaran John bab 3 ayat 16. “Karena Tuhan sangat mencintai dunia, maka Dia memberikan satu-satunya anak kandung. Barangsiapa yang percaya padanya, maka tidak akan binasa, tapi hidup selamanya.” Betul begitu? Jadi Anda percaya Yesus adalah anak Tuhan?
Patrick : “Saya percaya”
Dr. Zakir Naik melanjutkan : Anda percaya, baiklah, sekarang mari kita periksa hal ini.
Dalam ajaran John Bab 3 ayat 16, ini dari versi Raja James, “Karena Tuhan begitu mencintai dunia, maka Dia memberikan satu-satunya anak kandung. Barangsiapa yang percaya padanya, maka tidak akan binasa, tapi hidup selamanya”.
Saat Anda membaca revisi standar dari Injil, Revisi oleh para sarjana Kristen tingkat tertinggi. Terdiri dari 50 satuan perkumpulan Kristen yang berbeda-beda. Mereka berkata bahwa kata “anak kandung” tersebut, ternyata adalah penambahan, terbitan, buatan dan juga aliterasi semata. Siapa yang berpendapat demikian? Bukan orang Islam, bukan pula orang Hindu. Mereka adalah para sarjana Kristen tingkat/jabatan tertinggi.
Dalam revisi standar Injil, mereka berkata bahwa kata “anak kandung” adalah penambahan, terbitan dan juga buatan. Dan kata tersebut telah dikeluarkan dari Injil. Jika Anda berkata bahwa Yesus adalah anak Tuhan, seperti Adam, seperti Efraim dan seperti Ezra, bukan masalah bagi saya. Saya ingin bertanya pada Anda mengenai kata “anak kandung”. Apa arti “anak kandung”?
Anda tahu arti dari “memperanak”. Itu adalah perilaku hewan. Itu adalah fungsi dasar dari alat kelamin binatang. Dan saat Anda berkata bahwa dia dilahirkan dari hanya seorang perawan Maria (Maryam), apakah menurut Anda, Tuhan melakukan perilaku seks?
Dan jika Anda berkata Yesus a.s adalah Tuhan atau anak Tuhan karena ia dilahirkan dari seorang Maria, Al Qur’an memberikan jawabannya dalam Surat Ali Imran ayat 59, “Sesungguhnya semisal (penciptaan) Isa di sisi Allah adalah seperti (penciptaan) Adam.”
Allah menciptakan Adam dari tanah. Jika Anda berkata bahwa Yesus adalah Tuhan karena dia tidak berbapak tapi hanya ber ibu, maka Adam a.s adalah Tuhan yang lebih agung karena dia tidak ber bapak dan tidak ber ibu.
Jadi jika Anda berkata Yesus adalah Tuhan karena dia tidak berbapak tapi hanya ber ibu, maka Adam itu Tuhan yang lebih hebat karena dia tidak ber bapak dan tidak ber ibu.
Patrick : “Saya tadi tidak berkata dia itu Tuhan tapi anak Tuhan.”
Dr. Zakir Naik : “Baiklah.. Jadi Adam itu anak kandungnya Tuhan. Benar atau salah?”
Patrick : “Definisi Anda, Adam adalah Tuhan karena tidak ber bapak dan tidak ber ibu”
Dr. Zakir Naik : Bukan, itu bukan definisi saya. Tapi definisi dari misionaris Kristen.
Sedangkan definisi saya adalah, Dia adalah utusan Tuhan. Karena Tuhan tidak mungkin melakukan hubungan seksual. Saya beritahu itu pada Anda di pembicaraan tadi. Tak beranak dan tak diperanakkan. Bila Tuhan beranak, maka bukan Tuhan namanya.
Bila anak Tuhan berarti orang bijak, saya setuju. Itulah alasan kenapa Allah SWT, dalam Al Quran, dalam 99 atribut, Dia tidak memakan kata “abb (ayah)”. Kenapa? Itu kan atribut yang bagus. Tapi Allah tidak menyebut dengan “ab” yang berarti ayah. Karena orang mulai salah mengartikan arti kata “ayah”, maka Dia memakai kata yang lebih kompleks yaitu “robb (penguasa segala)”, tapi tidak memakai kata “ab (ayah)”.
Secara logika itu tidak apa-apa. Tapi Allah SWT Yang Maha Besar. Sengaja tidak memakai kata “ab (ayah)” dalam Al Quran. Karena orang-orang akan salah paham. Bila dikatakan bahwa Yesus anak Tuhan yang berarti utusan, saya sependapat. Tapi manakalah Anda berkata anak kandung, saya tidak setuju.
Jadi jika Anda berkata Yesus adalah utusan Tuhan, saya akan berkata “alaihissalam”. Jadi saya menghormati Yesus a.s lebih dari Anda saudara Patrick. Jika saya mengucapkan namanya, saya harus berkata “alaihissalam”. Jika tidak berkata demikian, saya salah. Jadi saya mencintai Yesus a.s lebih dari Anda. Saya mengikuti ajarannya lebih dari Anda. Dan jika Anda mau, saya akan buktikan kepada Anda.
Patrick : “Itu argumen yang berbeda, bukan untuk malam ini.”
Dr. Zakir Naik : “Maaf, bisa diulang”
Patrick : “Itu argumen yang berbeda, bukan untuk malam ini.”
Dr. Zakir Naik : “Baiklah. Saya akan memberikan kepada Anda tiga hal. Jika Anda membaca Injil, dia dikhitan di Itali. Semua muslim dikhitan, tapi umat Kristen tidak.
Maka jika Anda berkata bahwa seorang Kristen berarti orang yang mengikuti ajaran Yesus a.s. Disebutkan dalam Injil Imamat bab 11 ayat 7-8, di Ulangan bab 14 ayat 8, kamu tidak boleh makan daging babi. Dalam Isaiah bab 66 ayat 2-5, kamu tidak boleh makan daging babi. Muslim tidak makan daging babi, Kristiani makan daging babi.
Jika Anda membaca Injil Efesus bab 5 ayat 18, di Amsal bab 20 ayat 1, dikatakan Anda tidak boleh minum alkohol. Muslim tidak minum alkohol, kebanyak Kristiani minum alkohol. Jika Anda berkata bahwa seorang Kristen berarti orang yang mengikuti ajaran Yesus a.s, kami para muslim, itu lebih Kristen dari orang Kristen sendiri. Kami mencintai Yesus, kami menghormatinya.
Jika Anda berkata anda cinta Yesus a.s tapi tidak mengikuti ajarannya, maka cinta Anda itu palsu. Kami, masya Allah, cinta Yesus a.s lebih dari kebanyakan umat Kristen. Karena saya mengikuti ajarannya, saya menghormatinya.
Dan Yesus juga berkata di Ajaran Yohanes bab 16 ayat 11-14. Saya masih punya banyak hal untuk dikatakan kepada kalian. Tapi kalian tidak bisa mendapatkannya sekarang. Karena saat dia, roh kebenaran, datang… dia akan membimbingmu menuju kebenaran. Dia sedang berbicara tentang Nabi Muhammad yang akan segera datang. Jadi Yesus a.s berkata Anda harus mempercayai utusan terakhir, yaitu Nabi Muhammad SAW. Meski saya mengikuti Ajaran Yesus a.s, saya percaya akan Nabi Muhammad SAW.
Apakah Anda percaya akan Nabi Muhammad sebagai utusan Tuhan?”
Patricks : “Saya percaya”
Dr. Zakir Naik : “Masya Allah, sekarang Anda seorang muslim.”
Sumber: wajibbaca.com
Loading...