Kisah menarik Sunan Drajat yang menguji orang sakti yang marah di Lamongan


Terdapatlah seorang sakti yang di Tanah Jawa bernama Raden Noer Rahmad. Sunan Drajat penasaran dengan kesaktian Raden Noer Rahmad yang sudah populer di kalangan masyarakat. Dia berniat mengujinya. Pergilah ia dengan para pengawalnya ke Kampung Patunon.

Ketika sudah bertemu dengan Raden Noer Rahmad, Sunan Drajat meminta izin untuk menikmati air nira dan buah siwalan. Dia ingin mengambilnya sendiri. Dengan senang hati Raden Noer Rahmad mempersilakan.

"Itu pohonnya diketuk tiga kali, langsung buahnya jatuh sendiri. Seluruh buah di pohon itu yang jatuh enggak tersisa," ungkap juru kunci Makam Sunan Drajat, Yahya di komplek Makam Sunan Drajat, Paciran, Lamongan, Jawa Timur, Senin (1/6).

Setelah buahnya berjatuhan, Raden Noer Rahmad bukannya heran akan tetapi dia malah geram. Raden tersebut berkata pada Sunan bahwa jika cara mengambilnya semacam itu, maka anak cucu kita kelak tak akan bisa menikmati buah siwalan dan air legen. Pasalnya Sunan telah menjatuhkan seluruh buah dari tiap pohon siwalan.

Setelah itu Raden Noer Rahmad menghampiri salah satu pohon siwalan. Dia mengelus pohon itu sebanyak tiga kali. Seketika pohon siwalan tersebut merunduk di hadapannya. Kemudian Sunan Drajat diminta untuk mengambil air legen dan buah siwalan sebanyak yang dibutuhkan saja. Setelah buah dipetik, pohon itu kembali tegak seperti sediakala.

Akhirnya Sunan Drajat menyaksikan sendiri kesaktian yang dimiliki Raden Noer Rahmad. Atas ujian yang mampu dilewati oleh Raden Noer Rahmad tersebut, Sunan Drajat memberinya gelar sebagai Sunan Sendang Duwur.

Kejadian ini membuat keduanya kompak, dalam banyak hal akhirnya Sunan Sendang Duwur membantunya. Dulu Desa Patunon lebih sering disebut Sendang Duwur oleh masyarakat. Kini desa tersebut menjelma menjadi sebuah pemukiman yang semakin padat penduduk sehingga membutuhkan ulama lain yang dapat membantu Sunan Drajat.

Tanggung jawab untuk menyebarkan agama Islam di Lamongan kemudian tidak hanya dipegang Sunan Drajat semata, tetapi juga Sunan Sendang Duwur. [merdeka.com]
Loading...

    Loading...