Demam drama seri 'Uttaran' di Indonesia ternyata berdampak buruk bagi masyarakat. Sinetron India ini bahkan disebut-sebut menyumbang angka perceraian di Kabupaten Kudus.
Facebook dan Uttaran masuk dalam alasan cerai, dalam gangguan pihak ketiga, mengalahkan perselingkuhan.
"Kalau sinetron membuat urusan dan tanggung jawab terutama istri jadi lupa. Bahkan 2016 ini ada yang cerai karena sering melihat sinteron Uttaran. Sedangkan alasan ekonomi meski masih ada tapi jumlahnya menurun," kata Panitera Pengadilan Agama Kudus, Tohir SH, MH, seperti dikutip dariRakyatmuria.com.
Pengaruh media sosial dan sinetron perlu mendapat kewaspadaan bagi pasangan muda yang baru menikah.
"Mengingat perkara tertinggi saat ini ada pada tidak ada keharmonisan dalam keluarga. Gangguan pihak ketiga yang didominasi pengaruh Facebook dan sinetron bisa membawa keluarga pada titik ketidak harmonisan keluarga," terangnya.
Untuk diketahui, Tohir menyebutkan pada tahun 2015 terdapat 1.333 perkara perceraian yang diterima Pengadilan Agama Kudus dan yang berhasil diputus sebanyak 1.314 perkara.
Sedangkan tahun ini, hingga bulan ini, perkara yang masuk sudah mencapai 600 perkara lebih. Media sosial dan sinetron turut menjadi pemicu perceraian sepanjang 2016. © suaranetizen.com
Loading...