Silahkan Share - Kakek berusia 63 tahun, Haji Nasir, menikahi gadis ABG berusia 18 tahun, Milawati. Pernikahan Warga Patimpeng dan warga Desa Suwa, Kecamatan Libureng, Kabupaten Bone, Sulewesi Selatan (Sulsel), ini pun membuat heboh netizen.
Pasalnya pasangan pengantin baru ini terpaut usia 45 tahun. Sejatinya, Milawati pantas disebut cucu suaminya itu. Seperti dilansir jpnn, Rabu (13/7/2016), pernikahan pasangan beda usia itu digelar pada 11 Juli 2016.
Saat ditanya wartawan awalnya Haji Nasir kelihatan canggung. Setelah mendapat penjelasan, obrolan pun mulai cair. Haji Nasir mulai terbuka terkait mula awal perkenalannya dengan sang istri.
“Sebenarnya saya tidak pernah pacaran. Mengalir begitu saja. Tetapi memang, sebelum bertemu dengan Mila, saya sudah dua kali datang ke rumahnya. Pas bertamu kedua, saya langsung melamar. Alhamdulillah diterima,” ujar pria kelahiran 1953 itu kepada wartawan harian fajar (grup jpnn).
Haji Nasir bercerita, Mila merupakan istri keduanya. Istri pertamanya, Hj Nurjannah meninggal Februari lalu akibat penyakit sesak napas.
“Pernikahan pertama tidak ada anak,” akunya.
Pria yang senang barjanji ini bercerita, dirinya mengetahui Mila dari warga yang mengatakan ada anak perawan di Desa Suwa. Setelah pesta buka puasa selesai, ia datang ke rumah Mila. Namun sayang, si target tidak ada di rumah.
“Memang setelah istri pertama saya meninggal, saya niat mau menikah lagi. Alhamdulillah, doa saya yang mencari istri perawan terkabul. Intinya bukan janda,” sambungnya.
Di tengah obrolan, Mila datang membawa sekantong bedak. Bahan perias untuk mempercantik diri.
“Jadi tidak ada unsur paksaan atau jodoh-jodoh dalam perkawinan keduanya. Mila mau dan Haji Nasir juga menyatakan niatnya. Kami orang tua tinggal memberi restu,” tambah ayah Mila, Nasaruddin.
Nasaruddin mengaku, uang panaik (lamaran) Haji Nasir sebesar Rp 20 juta ditambah mahar dua gram emas. Dia kecewa dengan informasi yang beredar di masyarakat.
“Katanya uang panaik Haji Nasir Rp 50 juta. Itu salah. Yang benar Rp 20 juta,” akunya.
Haji Nasir menimpali mertuanya, mengenai adanya harta tambahan yang menjadi tambahan embel-embel pernikahannya juga dibantah.
“Memang saya punya satu rumah, satu mobil, dan ada sawah, tetapi itu tidak masuk dalam mahar. Cuma setelah menikah kan harta saya juga harta istri,” jelasnya.
Sementara itu, Mila mengaku enggan menanggapi perkataan negatif terkait pernikahannya. Menurutnya, meski suaminya berusia ‘senja’, tidak ada masalah.
“Banyak yang mencela. Cuma ini kan, saya yang menjalani. Bukan orang lain. Namanya juga jodoh,” sebutnya sembari tersenyum.
Haji Nasir sendiri merupakan warga Desa Masago, Kecamatan Patimpeng, Kabupaten Bone. Hal ini dibenarkan Sekretaris Desa, Andi Bahrain.
“Saya yang tulis pengantar nikahnya. Di KTP, H Nasir kelahiran 1953, sementara perempuannya kelahiran 1998,” cerita Bahrain.
Bahrain menjelaskan, kedua mempelai beda desa. Mempelai perempuan dari Desa Suwa dan mempelai pria asal Desa Macago.
“Perempuannya ini baru tamat di SMAN 1 Libureng,” tuturnya. (dac/msc/jpnn)
Loading...