Doa Muhammad Syafi’i (Romo) pada penutupan Sidang Paripurna MPR 2016 setelah Pidato Kenegaraan Presiden Joko Widodo terus menjadi buah bibir. Doa yang menggemparkan itu dinilai tepat oleh banyak orang karena mencerminkan kondisi dan doa masyarakat. Namun, tidak demikian bagi Alifurrahman S Asyari.
Pria yang mengaku analyst dan pemikir itu menyamakan Muhammad Syafi’i dengan setan. Hal itu tercermin dari tulisannya berjudul “Ketika Setan Pimpin Doa di Gedung MPR” yang kontroversial.
Alifurrahman beralasan, 80% isi doa yang dipanjatkan Muhammad Syafi’i berisi keluhan.
“Kembali ke soal doa di gedung DPR, itu sudah tidak bisa lagi disebut doa. Dan tidak layak diucapkan di tempat umum, atas nama doa, karena salah menurut ajaran agama Islam. Karena materinya 80% mengeluh,” tulisnya.
Tentu saja, tulisan Alifurrahman itu menuai kontroversi. Sebagian netizen setuju dengannya bahwa doa Muhammay Syafi’i tidak tepat, namun banyak netizen yang menilai doa tersebut tidak salah. Yang lebih dipersoalkan adalah menyamakan Muhammad Syafi’i dengan setan. Apalagi, Alifurrahman tidak menyertakan dalil dalam tulisannya tersebut.
“Kasihan banget, ada yang tersinggung, membahas doa dalam Islam, tapi tidak merujuk pada satupun dalil hadits atau Qur an. Kalimat dan judul saja sudah mencerminkan sakit hati atau kepanasan akan doa tersebut. Dengan membuat komposisi bahasa seperti ini anda tidak lebih seperti setan yang anda maksud,” kata Irfan Tiakoly.
“Doa tersebut ga melecehkan siapa-siapa… ga ada yang salah…,” kata Tutu Muhtadi.
Berikut isi doa yang dibawakan Romo.
Bagaimana komentar Anda? Benarkah yang dikatakan Alifurrahman?
Baca Juga: Ini Wawancara Dibalik 'Doa Yang Menggemparkan' Muhammad Syafi'i
Sumber: youtube/pekanews
Loading...