HEBOH! Padepokan 'Dimas Kanjeng' Ingin Pamerkan Cara Gandakan Uang di Depan Kapolri


TUNJUKKAN KE PUBLIK: Foto yang diambil pada awal 2012 ini menunjukkan Dimas Kanjeng Taat Pribadi (tengah) memamerkan uang hasil penggandaan gaibnya. Setelah diperlihatkan kepada masyarakat dan petugas, uang empat peti ini dibawa ke bank untuk ditabung.

Penangkapan Dimas Kanjeng Taat Pribadi di padepokannya yang terletak di Probolinggo, Kamis (22/9) lalu oleh 2 ribu personel Polda Jatim dan Polres Probolinggo berujung panjang. Ketua Yayasan Dimas Kanjeng Taat Pribadi Marwah Daud Ibrahim bersama tim kuasa hukumnya melaporkan Polda Jatim ke Mabes Polri. Mereka menuding Polda Jatim telah melakukan kekerasan saat menangkap Dimas Kanjeng.

Bahkan, berdasarkan informasi yang dihimpun JawaPos.com, saat ke Mabes Polri, Senin (26/9), Marwah dan timnya berusaha menemui Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Namun, orang nomor satu di kepolisian itu tak bisa menemui mereka.

Baca Juga: TERUNGKAP! Inilah 7 Fakta Mengejutkan Uang-Uang Ghaib 'Dimas Kanjeng'

"Kedatangan kami ingin bertemu Kapolri, kami mau minta perlindungan. Karena Yang Mulia Kanjeng Taat Pribadi dituduh membunuh tapi penangkapannya terlalu dramatis. Dimas Kanjeng ditangkap bak teroris,” kata Marwah.

Dia meminta Kapolri melalui Divisi Profesi dan Pengawasan (Propam) Polri menindaklanjuti sikap Polda Jatim yang berlebihan itu.

Sejatinya, Dimas Kanjeng sudah dua kali dipanggil penyidik Polda Jatim. Dia dia mangkir.

Marwah pun punya pembelaan atas mangkirnya pimpinannya. “Kondisi Dimas Kanjeng sedang sakit. Makanya, harus dibicarakan dulu," tuturnya.

Nah, sebelum Dimas Kanjeng ditangkap, lanjut Marwah, yayasan sedang berunding dengan polres. Namun, mendadak 2 ribu personel Polda Jatim dan Polres Probolinggo mendatangi padepokan. Kedatangan petugas dalam jumlah besar itu menimbulkan keributan.

“Kami meminta Propam Mabes Polri menelusuri pelanggaran ini,” imbuhnya.

Marwah juga membantah kabar penggandan uang yang dilakukan Dimas Kanjeng. "Sama sekali tidak ada penggandaan uang," kata Marwah. Menurut Marwah, yang dilakukan Dimas Kanjeng sama sekali tidak menggalang dana masyarakat. "Dia tidak mengambil uang orang," tuturnya.

Untuk membuktikan hal tersebut, Dimas mengajak semua pihak untuk menyaksikan sendiri bagaimana cara membuat uang itu. "Kami juga Kapolri kalau memang tidak percaya. Dimas Kanjeng tidak menggandakan. Silakan lihat sendiri," ujar perempuan yang juga politikus itu.

Baca Juga: Ini Farasat Ibunda Yang Mengejutkan Sebelum Anak Obesitas Ini Meninggal Dunia

Bahkan, dalam foto yang diambil pada awal 2012 menunjukkan Dimas Kanjeng Taat Pribadi pernah memamerkan uang hasil penggandaan gaibnya. Setelah diperlihatkan kepada masyarakat dan petugas, uang empat peti ini dibawa ke bank untuk ditabung. Hasilnya asli semua.

[jawapos.com]
Loading...

    Loading...