Bocah obesitas yang bobotnya mencapai 180 kg, Wahid Zaenanda (19), meninggal dunia, Senin (26/9). Berita duka tersebut cukup mengejutkan pasalnya almarhum sempat menjalani perawatan di RSUD Kardinah Kota Tegal untuk dilakukan penanganan terkait berat badannya yang dinilai berlebih.
Seperti diketahui, Wahid yang sehari menghabiskan 3 kg telur dan 10 mie instan tersebut dirawat di rumah sakit selama 2 hari. Namun, Tuhan berkehendak lain. Wahid mengembuskan napas terakhir sebelum perawatannya tuntas.
Winarni (46), ibunda Wahid, mengatakan bahwa malam sebelum meninggal, anaknya mengeluh sakit pada bagian perut bawah. Namun, saat itu masih terlihat tidak begitu parah. Bahkan, Wahid masih terlihat sehat.
“Wahid masih sempat ketawa-ketawa, namun memang kelihatan ada yang seperti ditahan,” kata Winarni seperti dilansir Radar Tegal (Jawa Pos Group).
Sang ibunda menambahkan bahwa sebelum meninggal dunia, anaknya minta disuapi dan dibersihkan mulutnya. Selain itu, almarhum juga meminta ibunya untuk memasang AC di rumahnya.
Baca Juga: Firasat Dan Detik-Detik Meninggalnya Remaja Obesitas Yang Habiskan 3 Kg Telur Sehari
“Saya sempat suapi dengan nasi ponggol. Tapi, hanya setengah. Kemudian Wahid makan sendiri sampai habis. Dia juga sempat minta dibersihkan mulutnya dan memasang AC di rumah,” imbuh Winarni.
Winarni mengaku berat melepas kepergian Wahid. Namun, dia mengaku ikhlas. Winarni juga menyampaikan termakasih kepada semua pihak yang telah membantu penanganan Wahid selama ini.
Sebelum dimakamkan, jenazah Wahid harus disalatkan di atas mobil ambulans di sekitar rumahnya di Kelurahan Randugunting Kecamatan Tegal Selatan Kota Tegal, Jawa Tengah (Jateng). Jenazah Wahid tak dibawa masuk ke dalam rumah duka lantaran warga kesulitan menggotongnya. Setelah itu, jenazah Wahid dibawa ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cleret Kelurahan Randugunting untuk dimakamkan.
Pemakaman dihadiri sanak saudara, keluarga, warga, dan sejumlah pihak yang ikut bersimpati dengan kondisi Wahid.
Wakil Direktur RSUD Kardinah Bidang Pelayanan, drg Agus Dwi Sulistyantono saat jumpa pers beberapa saat setelah memperoleh kabar kematian Wahid mengatakan, tim dokter telah berbuat maksimal menangani Wahid. Langkah-langkah penanganan medis yang diambil juga sudah sesuai prosedur.
Baca Juga: HEBOH! Padepokan 'Dimas Kanjeng' Ingin Pamerkan Cara Gandakan Uang di Depan Kapolri
Terkait penyebab meninggalnya Wahid, Agus menegaskan, indikasinya karena penyumbatan jalan napas saat tidur. Hal tersebut membuat tak ada yang mengetahui saat almarhum meninggal dunia.
[jawapos.com]
Loading...