Dalam sebuah forum ceramah Dr Zakir Naik, seorang pria India bernama Diba Musa mengajukan pertanyaan. Istrinya adalah seorang syiah dan melarang keras untuk mendatangi ceramah Dr Zakir Naik.
“Anda tahu, ketika aku berkata kepadanya, ‘Aku ingin mengunjungi ceramah Dr Zakir Naik’, dia mengatakan, ‘Jangan kau kunjungi dia, dia akan mengatakan buruk tentang syiah dan kau pasti akan meninggalkan aku’”
Ceramah Dr Zakir Naik menjawab pertanyaan pria Hindu tersebut:
“Istrimu berkata jangan mendatangi ceramahku karena aku menentang syiah. Dan kamu tidak menerimanya. Kamu tahu, kamu sangat mencintaiku, kuhargai itu.
Tapi perlu engkau ketahui kalimat “syiah” tidak ada di dalam Al Qur’an. Jadi apakah dia syiah ataupun sunni tidak ada disebutkan dalam Al Quran.
Quran mengatakan dalam surat Ali Imran ayat 103
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah dan janganlah kamu bercerai berai” (QS. Ali Imran: 103)
Kami muslim seharusnya berpegang teguh kepada tali (agama) Allah dan tidaklah bercerai berai.
Dan Allah berfirman dalam surat Al An’am ayat 159
إِنَّ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا لَسْتَ مِنْهُمْ فِي شَيْءٍ إِنَّمَا أَمْرُهُمْ إِلَى اللَّهِ ثُمَّ يُنَبِّئُهُمْ بِمَا كَانُوا يَفْعَلُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama-Nya dan mereka menjadi bergolongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu atas mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah terserah kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat” (QS. Al An’am: 159)
Jadi siapapun yang memecah belah dalam Islam dan menjadi bergolong-golongan, maka dia telah pergi jauh dari Al Qur’an dan Sunnah.
Jadi beritahu istrimu, Dr Zakir Naik bilang sesungguhnya tidak ada syiah dan sunni, Quran mengatakan, “Taatilah Allah SWT dan taatilah Rasulullah”
Apa yang harus kita lakukan adalah mengikuti Quran dan perkataan yang shahih dari Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam. Dan nama yang dapat kau berikan hanyalah “muslim”. Jadi aku tidak menyebut diriku syiah atau sunni, melainkan muslim.
Jadi hari ini kamu katakan pada istrimu, aku telah bertemu Dr Zakir Naik dan dia menyebut dirinya sebagai “muslim”
Dan aku juga tidak menentang sunni dan syiah. Aku katakan semuanya muslim. Apapun nama yang mereka sebutkan pada dirinya, marilah kembali kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.
Sekarang ketika aku memberikan jawaban, mungkin ada beberapa muslim yang melakukan pengalaman yang bertentangan dengan Quran dan Sunnah, tersinggung pada pernyataanku.
Jadi tanyakan pada istrimu, apakah kamu mengikuti sesuatu yang bertentangan dengan Quran dan Sunnah?
Jika tidak, maka janganlah tersinggung dengan Dr Zakir Naik. Jika iya, maka hendaklah berubah dan kembali kepada Quran dan Sunnah.
Jangan ikuti perkataan yang Zakir katakan. Zakir adalah 0 di dalam Islam. Taatilah Allah SWT dan taatilah Rasulullah.
Jadi katakan pada istrimu, jika ia mengikuti sesuatu yang bertentangan dengan Quran dan hadits shahih, maka dia harus memperbaiki dirinya. Dia harus disebut muslim, karena kata syiah tidak ada dalam Quran.” [SilahkanShare]
Loading...