Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Edy Junaedi, menyatakan bahwa penolakan perpanjangan izin Alexis merupakan tindak lanjut dari laporan masyarakat. “Beberapa bulan belakangan ini, banyak sekali laporan masyarakat dan informasi di media massa yang mengangkat mengenai praktik prostitusi di Hotel Alexis. Tentunya hal tersebut menjadi catatan kami,” kata Edy.
Adapun yang membuat masyarakat resah dan akhirnya meloporkan Alexis kepada Pemprov DKI Jakarta adalah salah satunya terkait aktivitas yang berada di lantai 7 Hotel Alexis. Lantai 7 Hotel Alexis memang misterius. Kemisteriusan tersebut disebabkan di lantai itu, ada tempat spa yang sama sekali tak boleh disorot kamera.
Seperti yang diliput oleh tim investigasi dari detik saat berkunjung ke Hotel Alexis, ketika hendak masuk ke tempat spa di lantai 7, semua handphone yang dibawa harus lebih dulu ditunjukkan kepada petugas sekuriti yang berjaga. Sekuriti yang berjaga di lantai 7 itupun memliki postur tubuh yang berbadan tegap. “Tolong handphone-nya dikeluarkan dulu,” ujar petugas sekuriti berbadan tegap yang menjaga tempat spa di lantai 7.
Semua HP pengunjung diharuskan diambil terlebih dahulu oleh sekuriti dan kemudian dipasangi stiker berbentuk bulat untuk menutup lensa kamera depan dan belakang. Stiker yang dipakai untuk menutup kamera handphone itu terbuat dari kertas, berbentuk bulat, tak terlalu besar, dan warnanya oranye. Stiker tersebut sempurna menutupi kamera bagian depan dan belakang handphone.
Setelah kamera handphone ditutupi stiker, barulah pengunjung boleh masuk ke tempat spa. Setelah melewati loker untuk tamu yang ingin mengganti pakaian dan ke toilet, kemudian pengunjung diarahkan menuju ke sebuah lorong. Di ujung lorong tersebut terlihat sejumlah perempuan cantik berpakaian seksi yang berlalu-lalang. Mereka berjalan berbaris mengikuti seseorang yang diketahui ternyata sebagai muncikari.
Baca Juga: Inilah Penampakan Foto-Foto di Lantai 7 'Surga Dunia' Hotel Alexis
Akan tetapi, Juru bicara Hotel Alexis, Ridwan membantah jika ada prostitusi di Alexis. Ridwan sempat menanyakan apakah sudah pernah ke lantai tujuh untuk melihatnya secara langsung. Ketika dijawab sudah, Ridwan pun menimpali, “Nah, kalau itu individu. Kalau itu saya tidak tahu. Izin kami hanya karaoke, spa, dan hotel. Kalau ada pemandu, iya, ada pemandu. Tapi dalam konteks itu (layanan seks), kita tak menyediakan. Masing-masing,” jelas Ridwan.
Aneh kan pernyataan dari Ridwan tersebut? Kalaupun memang itu kegiatan individu yang tidak diketahui oleh pihak hotel, namun kenapa bisa begitu leluasa? Dan kenap juga kamera Hp harus ditutupi stiker?
https://www.ngelmu.co/heboh-kamera-hp-ditutup-stiker-di-lantai-7-hotel-alexis-begini-bentuknya/
Loading...